Minggu, 08 Mei 2011

Chapter 5: Climax!

Alva melingkupi anak itu supaya tidak kena batu. Bocah itu terus menangis. Alva melihat ke arah orang-orang.
“Kubilang jangan lempar!” Api hitam membara dari tubuh Alva. Semua orang ketakutan lalu berlarian. “Kau sudah aman sekarang. Ikutlah ke kapalku.” Bocah itu menangguk. Alva membawanya ke kapal. “Siapa kau?”
“Aku, Angel. Cralo D. Angel. Terima kasih sudah menolongku.” Alva masih menggendong anak itu. “Tidak apa-apa. Beristirahatlah dulu..” kata Alva.
Alva masih terus membawanya ke kapal. Anak perempuan itu tertidur di punggungnya.
*
“Jadi begitu...?” tanya Lily. Setsu hanya mengangguk.
Lily yang menggendong Jack keluar dari Mariejois bersama Setsu. Semua yang melihatnya tercengang. “Semuanya! Perang sudah berakhir. Jangan ada yang saling menyerang lagi.” Ging Bee yang mendengarnya kaget. “Hei, Setsu! Apa maksudmu? Dia anak dari- Kau Tahu Siapa. Kenapa kau biarkan?”
“Sudahlah...kubilang hentikan.”
“Tidak. Aku tidak sudi menghentikan perang ini. Aku masih mempunyai dendam kepada ayahnya!” Ging Bee terus menyerang sendiri. Dengan tenaga yang masih tersisa, Jack mengeluarkan kemampuannya. Ging Bee tiba-tiba saja mengangkat tangannya tinggi-tinggi kemudian memukuli mukanya sendiri. “Masih ingin diteruskan?”tanya Jack dengan tersenyum, tetap berada di punggung Lily.
“Teman-teman, kita kembali ke kapal.” Perintah Jack kepada teman-temannya. Tapi sebelum Lily jauh beranjak, Setsu memanggil Jack “Jack, sebuah pesan terakhir dari ayahmu: jaga diri baik-baik. Ketahuilah, ayahmu adalah orang yang sangat hebat. Rival sekaligus sahabatku.” Jack tersenyum.
Dengan tenang, Lily, Shirogane dan Mark berjalan ke arah kapal. Ging Bee masih melihat meereka dengan tatapan benci. “Lain kali, takkan kau biarkan kau pergi begitu saja!”ancam Ging Bee. Jack hanya tersenyum, sedangkan Mark menjulurkan lidahnya, mengejek Ging Bee.
“Setsu, kenapa kau lepaskan mereka?”
“Pesan terakhir dari Triple X (XXX) . ‘kalau anakku kemari dan membuat kekacauan, tolong lepaskan dia. Sekali saja.’” Ging Bee geram. “Pesan bodoh!”
*
Angel terbangun, ia sedang berada dalam salah satu kabin Orca Deck. Alva yang saatitu hendak mengantarkan makanan kepadanya duduk di samping Angel. “Sebenarnya apa yang terjadi?”
“Aku...adalah...dari...aku...Aku...Aku berasal dari suku Demon.” Mata Alva terbelalak. Selama ini suku Demon ia kira hanyalah isu saja. Suku Demon adalah para manusia keturunan iblis dan malaikat. “itulah sebabnya mereka membenciku..”
“B-Baiklah...kalau begitu, kau ikut saja denganku. Buatlah kekacauan di atas lautan dan hidup bebas bersama kami.” Angel terbatuk-batuk. “Istirahatlah lebih lama... aku tahu kau masih sakit”kata Alva. Alva menaruh makanannya di samping Angel lalu pergi. “Hai, Kau!
panggil Anggel kepada Alva yang sudah berada di depan pintu. Alva menoleh “Terima kasih, aku bersedia menjadi anggota kapalmu.” Alva tersenyum kemudian menutup pintu.
*
“Sial! Kapalnya kenapa?” Mark mulai jenuh karena sejak tadi Merry Gold tidak bergerak. Shirogane menghampiri Mark “Ini karena kemampuan bodohmu, Topeng Elang!” Shirogane embuka topennya. “hei, kenapa kau menyalahkan aku?”
“Ini karena seranganmu yang ditepis Ging Bee! Mengenai gunung lalu runtuhannya jatuh menimpa mesin. Mesinnya rusak sekarang!” kata Mark. Shirogane diam saja.
“Aku bisa memperbaikinya.”kata seorang bocah yang datang seketika. Semuanya kaget, tak terkecuali.
“S-Siapa kau?” tanya Mark.
“Aku adalah Prof. Ringgo Parago, 16 tahun. Ketua bagian pengembangan pacifista. Aku bersedia membantu kalian, tapi dengan satu syarat.”
“Apa? Katakan saja syaratmu.” Perintah Jack.
“Jadikan aku kelompokmu.” Semuanya terkejut tetapi tersenyum tidak percaya.
“Dengan senang hati.”Jawab Jack.
Tidak perlu waktu lama bagi Ringgo untuk menyelesaikan tugasnya, Tapi sayangnya, saat mesin sudah bisa dihidupkan, mereka kekurangan listrik untu memutar turbinnya. Tiba-tiba.... CTARRR!!! Semuanya kaget. Sebuah petir menyambar mesin itu, membuat turbin bisa berputar kembali dengan cepat. “Siapa yang melakukan tadi?” tanya Shirogane.
“Tidak. Ini buruk sekali. Kita harus secepat mungkin menjauh dari sini. Itu adalah Lucifer S.S! Shicibukai terkuat! Itu dia!”Ringgo menunjuk ke arah orang yang terbang mengejar mereka dengan kecepatan kilat. Turbin berputar cepat, mereka berhasil menjauh. Tapi orang tadi masih berhenti terbang.
“Maaf. Aku tidak bisa membunuh mereka.”kata Ging Bee kepada Lucifer sambil ketakutan melihat rekan sesama Shicibukainya itu.
“Bodoh....”
*
“Laporan, Colonel! Warga sekitar sini mengatakan, tadi ada seorang bocah yang tubuhnya bisa terbakar api hitam!”
“Tidak usah dicari. Mereka sudah ada di sini...” kata Colonel John D. Fallen. Semuanya tercengang. “Di mana dia, Colonel?” Fallen menunjuk kapal yang berada di sebelah kapalnya. Semuanya terkejut. “dari mana anda tahu?” tanya orang yang tadi. Fallen menunjuk ke arah benderanya. “Eeeeeee???!!!” semuanya terkejut berlari. Di bendera itu terdapat gambar tengkorak yang terbakar api hitam.
“Akan aku serang dia...” belum sempat Fallen mengeluarkan jurusnya, Alva keluar dari kapalnya lalu duduk tenang. Semuanya terkejut. Puluhan peluru menembus tubuh Alva.
“Hei, kalian! Aku sedang ingin tidur siang selagi menunggu teman-temanku. Jadi jangan ganggu aku. Kalau ingin bertarung, lain kali saja.”peluru itu tidak mempan!
Fallen mengeluarkan jurus racunnya. Berhasil melukai Alva dan membuat kulit Alva melepuh. Alva melompat. “Baiklah, kalau kalian memaksa!!!”kata Alva dengan penuh amarah.[*]

Bagaimanakah petualangan San Shiro Pirates selanjutnya?
Kemanakah mereka, setelah mengetahui kebenaran tentang ayah Jack yang sudah tewas?
Siapakah pemenang dari pertarungan John D. Fallen melawan Alva D. Sallow?

Nantikan kisah selanjutnya.